
Pernyataan resmi dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dengan menyetujui potensi penjualan peralatan, pelatihan dan barang-barang lainnya ke Taiwan, guna untuk mendukung Sistem Pertahanan Udara Patriot pada kesepakatan senilai hingga 95 juta dolar AS atau sekitar Rp1.364.485.000.000, ucap Pentagon, Selasa.
Negara Taiwan yang telah diklaim China, saat ini mengeluhkan peningkatan tekanan militer oleh Beijing, dan juga mencoba untuk memaksa pulau yang diperintah secara demokratis itu untuk menerima kedaulatannya.
Tentunya paket itu akan mencakup sesi pelatihan, perencanaan, penerjunan, penyebaran, operasi, pemeliharaan dan juga pemeliharaan Sistem Pertahanan Udara Patriot dan ditambah peralatan terkait, ujar Pentagon pada sebuah pemberitahuan kepada Kongres.
“Sistem penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS, dengan tentunya mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang jelas lebih kredibel,” katanya, melansir Reuters 6 April.
“Nantinya, penjualan yang diusulkan pasti akan membantu mempertahankan kepadatan rudal penerima dan juga memastikan kesiapan untuk operasi udara. Penerima juga akan menggunakan kemampuan ini sebagai pencegah ancaman regional serta untuk memperkuat pertahanan tanah air.”
Hingga saat ini Amerika Serikat secara resmi telah terikat oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana guna untuk membela diri, meskipun nantinya tidak ada hubungan diplomatik formal, tentunya kemarahan yang selalu ditimbulkan oleh penjualan senjata semacam itu di Beijing.
Berdasarkan Kantor kepresidenan Taiwan mencatat ini merupakan penjualan senjata ketiga yang telah diumumkan sejak Presiden Joe Biden menjabat, sehingga menunjukkan sifat “kokoh” dari hubungan mereka.
“Negara Taiwan tentunya akan terus menunjukkan tekadnya guna untuk membela diri, dan juga terus memperdalam kemitraan kerja sama dengan Amerika Serikat dan juga negara-negara lain yang berpikiran sama,” ucap juru bicara Xavier Chang pada sebuah pernyataan.
Namun meskipun telah disetujui oleh Departemen Luar Negeri, adanya pemberitahuan tersebut tentu tidak menunjukkan bahwa ada sebuah kontrak yang telah ditandatangani, atau negosiasi telah selesai.
Kendati demikian, Kementerian Pertahanan Taiwan ikut mengatakan pihaknya telah memperkirakan terjadinya kesepakatan itu akan “menjadi efektif” tentunya dalam sebulan.
Perlu untuk diketahui juga, Pentagon secara resmi menyatakan Raytheon merupakan kontraktor utama guna memungkinan penjualan. Salah satunya Amerika Serikat adalah pemasok senjata internasional utama Taiwan.
Mengisi waktu luang dengan bermain permainan game slot biasanya hanya dimainkan untuk bersenang-senang, apabila menang hanyalah bonus dari sebuah keberuntungan.