Setelah kabar Rusia-Ukraina masih belum juga mereda, pihak Gedung Putih telah membentuk tim ahli guna untuk merencanakan bagaimana Amerika Serikat dapat merespon jika Rusia menggunakan senjata pemusnah massal, kimia, biologi atau nuklir, selama invasinya ke Ukraina, pejabat senior pemerintah mengatakan pada Hari Kamis.

Rusia sudah berulang kali menambahkan prospek penggunaan senjata nuklir, demi berjuang untuk mengatasi militer Ukraina selama perang yang terjadi sebulan dan disebut pemerintah Rusia sebagai operasi militer khusus.

Meski begitu, pada minggu ini Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengatakan senjata semacam itu hanya nantinya akan digunakan dalam kasus ancaman eksistensial terhadap Rusia.

Mengisi waktu luang dengan membaca berita memanglah hal yang menyenangkan, namun ada hal lain yang tak kalah serunya yaitu dengan bermain permainan game slot. Permainan game slot dimainkan hanya untuk bersenang-senang, apabila menang hanyalah bonus dari sebuah keberuntungan.

Para pejabat AS jugatelah diperingatkan, tuduhan Rusia bahwa Ukraina mungkin telah menggunakan senjata kimia merupakan kebohongan, dan juga indikasi Moskow akan menggunakan senjata tersebut, mengingat presiden sebelumnya.

Presiden Joe Biden juga mengatakan pernyataan resminya pada Hari Kamis, jika Rusia menggunakan senjata kimia dalam invasi ke Ukraina, Amerika Serikat tentu akan ikut merespon.

“Tentunya kami akan merespons, kami akan merespons jika dia menggunakan senjata semacam itu. Sifat respons nantinya akan tergantung pada sifat dampak penggunaannya,” ucap Biden pada konferensi pers di Brussels, melansir Reuters 25 Maret.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga mengirim memo internal ke badan-badan pada 28 Februari, guna untuk membuat kelompok strategi untuk memeriksa pergeseran geopolitik besar yang terjadi akibat dari invasi Rusia ke Ukraina sampai saat ini, kata para pejabat tinggi.

Sementara itu, Kelompok kedua, yang secara internal dikenal sebagai “Tim Harimau“, juga sedang melihat seperti apa tiga bulan ke depan nanti.

Para kelompok strategi bekerja guna “untuk memantau dan mengurangi risiko, sambil mempertimbangkan bagaimana memajukan dan membela kepentingan AS saat ini,” kata seorang pejabat AS.

Tim tentunya sedang membuat rencana darurat untuk mengurangi berbagai skenario termasuk potensi penggunaan senjata kimia atau biologi Rusia; penargetan konvoi keamanan AS; gangguan pada rantai pasokan pangan dunia; dan tanggapan tentang lanjutan terhadap krisis pengungsi yang berkembang, kata pejabat itu.

Tim juga sudah melihat kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia, tambah pejabat itu.

Pejabat itu tentu tidak akan berspekulasi tentang bagaimana Amerika Serikat akan menanggapi, namun jika Rusia menggunakan senjata pemusnah massal. Tentu nantinya akan ada tanggapan.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada CNN, merupakan kewajiban Amerika Serikat untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan.

“Saat ini kami belum melihat indikasi Rusia siap menggunakan senjata pemusnah massal untuk Ukraina waktu dekat ini. Namun jika itu terjadi, akan ada tanggapan yang signifikan dari kami, baik dari pihak Amerika Serikat maupun komunitas internasional, tegas Kirby.

Presiden Joe Biden di Brussels membahas pembicaraan mendesak dengan NATO dan para pemimpin Eropa, akan berunding guna mengantisipasi kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.

Sementara itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price juga ikut mengatakan kepada wartawan keesokan harinya, Presiden Biden nanti juga akan membahas senjata kimia dan biologi dengan para sekutu.

“Tentu kami telah mencoba untuk menjelaskan dengan sangat jelas tentang bagaimana beratnya penggunaan senjata kimia semacam itu. Ini merupakan jenis yang tidak boleh digunakan, dan tentu saja tidak untuk di medan perang, karena kami sangat khawatir Rusia mungkin melakukannya,” tandasnya.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.