Pernyataan resmi dari Pejabat militer Finlandia yang menegaskan negara itu tidak gentar dengan Rusia dan juga siap mempertahankan diri hingga penduduk terakhir jika diserbu, dan juga terkait dengan rencana untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

“Namun meskipun Rusia merupakan kekuatan militer utama, kami tidak pernah takut pada Rusia dan tentu kami tidak akan takut pada mereka sekarang,” ucap Menteri Pertahanan Finlandia Brigjen Sami Nurmi kepada The National News di luar markas pertahanan Helsinki, seperti dikutip 18 Mei.

Sejak bergabung dengan NATO telah memperkecil kemungkinan negara Nordik akan diserang oleh Rusia, sambung sosok yang bertanggung jawab atas kebijakan pertahanan Finlandia.

“Tentunya kami akan mempertahankannya sampai Finn (penduduk Finlandia) terakhir,” tegasnya jika Rusia melakukan invasi terhadap negaranya.

Saat lebih jauh diterangkannya, pihak Finlandia memiliki “kekuatan operasional, kekuatan yang lebih mampu dan moderen, sehingga dapat membuat pusat gravitasi bergeser ke arah yang telah butuhkan.”

Sehingga berbeda dengan tetangganya Swedia, yang juga berusaha untuk bergabung dengan NATO, Finlandia telah melanjutkan wajib militer sejak akhir Perang Dingin, memberinya kekuatan tempur 280.000 tentara, termasuk tentara cadangan.

“Hingga setelah Perang Dingin, semua orang mengatakan kami tidak membutuhkan militer lagi. Tentu saya pikir situasi hari ini membuktikan, dan kami benar dalam keputusan kami. Hingga kami tidak menyingkirkan wajib militer dan tentara kami telah dimodernisasi juga,” paparnya.

Seperti pada sebelumnya, wajib militer mengharuskan semua pria berusia 18 tahun ke atas untuk berdinas selama satu tahun di militer. Sehingga menurutnya, hal tersebut mengilhami kemauan untuk membela negara, memahami apa yang dimaksud dengan keamanan.

“Kami adalah orang-orang yang sederhana dan keras kepala tetapi juga sejarah kami, tradisi dan kenangan yang kami miliki tentang Perang Dunia Kedua,” ungkapnya.

“Kami tidak pernah mempercayai tetangga timur kami sedemikian rupa sehingga, kami dapat menyerahkan wajib militer umum atau pengembangan pertahanan kami, jadi kami selalu menjaga kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk melawan kami dan karena kami secara militer non-blok, kami telah mengurusnya sendiri,” tandas Brigjen Sami.

Bertarung di medan kasar Finlandia yang mencakup danau, rawa, dan hutan pinus sangat sulit, dengan Rusia telah mengalaminya dalam Perang Musim Dingin tahun 1940, di mana mereka kehilangan sekitar 300.000 prajurit.

Ribuan pulau di kepulauannya dan teluk-teluk kecil yang dangkal juga membuat hampir tidak mungkin untuk menyerbu dari laut.

Ini menjadi lebih sulit lagi dengan penggunaan lapisan ranjau yang terkonsentrasi di Finlandia. Angkatan lautnya juga akan dilengkapi dengan program Skuadron 2020, di mana ada empat fregat dengan kemampuan pertahanan udara dan berburu kapal selam.

Tak hanya itu, Finlandia juga memiliki gudang senjata yang sangat besar dengan 2.500 artileri dengan berbagai jenis ukuran dan teknologi, mulai dari mortir 120mm hingga artileri lacak K9 Thunder yang canggih.

Saat diketahui, invasi Rusia Ukraina telah menunjukkan kegunaan artileri, area yang agak diabaikan oleh militer lain, namun di mana Finlandia unggul.

Saat ditanya tentang kemungkinan tanggapan Finlandia jika Rusia mengancam akan menggunakan senjata nuklir, Brigjen Nurmi mengatakan “Nato juga memiliki (senjata) nuklir.”

Dengan Finlandia di NATO, Rusia harus secara serius dan tegas mempertimbangkan dampak dari setiap agresi nantinya di masa depan.

Sementara saat ini untuk mengisi waktu luang dengan membaca berita memang sangatlah mengasikkan, tetapi ada juga cara lain yang tentu tak kalah asik dan seru untuk dicoba yaitu dengan bermain slot. Bermain permainan slot biasa dimainkan hanya untuk sekedar mencari hiburan dan bila menang nantinya akan mendapat keuntungan besar.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.